Hidayah-18

Hidayah itu datang setelah 18 tahun lewat

Etika berdebat dalam Islam?

Pertanyaan ada sudah terjawab dalam Firman Allah QS.16 An Nahl :125)
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Sepanas apapun perdebatan, selama itu disampaikan dengan himah, saling menghargai pendapat orang lain, serta berpatokan pada argumen reasonable, insyaAllah hal tersebut dibenarkan dalam Islam.

Syarat mutlak yang harus dipenuhi dari sebuah perdebatan adalah :
Pertama, mereka yang berdebat haruslah orang-orang berilmu. Ini untuk mengindari debat kusir yang tidak jelas ujung pangkalnya.

Kedua, audience yang hadirpun harus memiliki kapasitas keilmuan yang cukup sehingga mereka mengerti dan tidak akan salah menafsirkan materi yang diperdebatkan.

Jadi, Kunci utama perdebatan yang sehat dan Islami adalah harus didasarkan pada ilmu dan disampaikan dengan bijak. Wallahu’alam

Sumber : http://www.percikaniman.org/tanya_jawab_aam.php?cID=144

November 16, 2009 Posted by | Ilmu islam, Islam, Pandangan Islam, Pikiran | Tinggalkan komentar

Ayat dan Hadist yang menjadi pertimbangan orang yang sedang berpacaran

taarufkerenyn4Insya Allah jadi pertimbangan bagi orang yang sedang berpacaran.

*) Al Qur’an

1. Al-Ahzab ayat 53:

“Dan jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (kebutuhan) kepada mereka (istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka mintalah dari balik hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu kalian dan kalbu mereka.”

2. Al-Isra`: 32

“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”

3. An-Nur ayat 30:

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

4. An-Nur ayat 31:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung

5. Al-Ahzab: 32

“Maka janganlah kalian (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berbicara dengan suara yang lembut, sehingga lelaki yang memiliki penyakit dalam kalbunya menjadi tergoda dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf (baik).”

6. Al Ahzab : 53.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya)[1228], tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.”

*) Hadist

1. “Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)

2. “Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)

3. “Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita.” Seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata: “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami? ” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mereka adalah kebinasaan.” (Muttafaq ‘alaih, dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu)

4. “Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu‘Abbas.R.A)

5. “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)

6. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”

7. “Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226)

8. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak. Demi Allah, tidak pernah sama sekali tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuh tangan wanita (selain mahramnya), melainkan beliau membai’at mereka dengan ucapan (tanpa jabat tangan).” (HR. Muslim)

9. Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda: ‘Palingkan pandanganmu’.”

10. ” Janganlah kalian masuk ke tempat wanita. ‘Lalu seseorang dari kaum Anshar berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai ipar?’. Beliau menjawab, “Ipar itu maut (menyendiri dengannya bagaikan bertemu dengan kematian)”. (Hadits Riwayat Muttafaqun ‘alaih)

11. Ath-Thabrany mentakhrij sebuah hadits. “Janganlah kamu sekalian berkhalwat dengan wanita. Demi diriku yang ada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita melainkan syetan akan masuk di antara keduanya. Lebih baik seorang laki-laki berdekatan dengan babi yang berlumuran tanah liat atau lumpur daripada dia mendekatkan bahunya ke bahu wanita yang tidak halal baginya”.

Kesimpulan : pacar=partner zina=teman bermaksiat=pendamping ke neraka.

Lalu gimana dong mengenali pasangan kalau ga pacaran? ntar malah cepet cerai.

Bah, sensitif kali kau ini [batak mode : on] hehe…

Islam adalah agama yang sempurna. Untuk masalah Jodoh dan mengenali pasangan udah ada yang namanya Ta’Aruf. Untuk lebih jelasnya tentang tata apa itu Ta’Aruf dan tata caranya silahkan klik disini.

Dengan Ta’Aruf, menemukan pasangan lebih aman. Dan Insya Allah akan lebih langgeng dan menghindarkan kita dari perselisihan daripada pacaran. Karena yang kita lakukan dengan Ta’Aruf sejatinya adalah karena Allah Ta’ala. Bukan karena nafsu seperti pacaran.

Seperti yang tertulis di dalam Al-Qur’an

wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS An Nur:26)

Namun tiada paksaan didalam Islam. Jika mau tetep pacaran, ya silahkan. Tapi dosa tanggung sendiri :).

tapi kalau anda mau tetep pacaran, itu berarti anda lebih mementingkan nafsu duniawi sesaat.

“Saya pacaran bukan karena nafsu, tapi karena saya sayang”. Itu namane munafik. Mana ada pacaran sekarang yang jauh dari kata-kata mesra, pandang-pandangan, sampai mencium wewangian yang berlebihan sehingga menimbulkan zinah qalbu. wehehehe… 😀

Semoga menjadi bahan pertimbangan ya…

Wassalam…

November 16, 2009 Posted by | Ilmu islam, Islam, Pandangan Islam, Pikiran | 2 Komentar

Cara menghilangkan sifat egois

Pribadi egois adalah pribadi yang melihat segala sesuatu dari kacamatanya. Ia tidak bisa memahami pikiran orang, perasaan orang, dan selalu menuntut orang untuk mengikuti pendapatnya. Pribadi egois juga pribadi yang mementingkan dirinya sendiri, dia tidak bisa mempertimbangkan kebutuhan orang, senantiasa mengedepankan kebutuhannya di atas kebutuhan orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa pribadi yang egois adalah pribadi yang susah sekali untuk tulus, sebab ujung-ujungnya untuk kepentingannya sendiri.

Ada beberapa tips untuk menghilangkan sifat egois:
1. Selalu positive thinking pada orang lain, jangan biarkan pikiran negatif masuk kepikiranmu.
2. Jangan suka membanding-bandingkan diri kamu dengan orang lain.
3. Kembangkan empati kamu terhadap orang lain.
4. Kembangkan sikap melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain.
5. Senyum dunkz!

Menjadi egois adalah penting. Namun, jangan jadikan egois sebagai sifatmu, gunakan egois seperlunya saja. OK?!

Sekali lagi, semua kembali ke diri kita masing-masing. Dan jangan lupa berdo’a kepada Allah agar hati kita dapat di kontrol dan kita selalu diberikan hidayah-Nya. Karena hanya Allah yang dapat membolak-balikkan perasaan manusia.

Wassalamu’alaikum..

sumber : http://velzfreedom.blogspot.com/2008/11/menghilangkan-sifat-egois.html

November 16, 2009 Posted by | Islam, Pikiran, Tips | 10 Komentar

Cara menghindari Onani/Mastrubasi

Onani adalah perbuatan yang disebabkan oleh pengaruh dari hal-hal yang bisa membangkitkan syawat seperti foto, video, pakaian ketat, ataupun sebagainya terhadap lawan jenis. Kita harus menghindari ini agar tidak merusak ibadah kita. Karena onani itu hukumnya dosa.

Ada banyak cara untuk menghindari onani/mastrubasi.

Berikut ada dua cara yang saya dapat dari beberapa blog yang bisa kalian pakai untuk menghindari onani.

Cara Pertama :

1. Memanage diri anda sebaik mungkin, dan tentukan tujuan hidup anda.
2. Selalu ingat firman Allah, “Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?” (QS. Al-Alaq: 14). Coba pusatkan pikiran anda menyaksikan hal-hal yang bisa mengunci diri anda supaya tidak melakukan onani. Apakah anda sudah dapat mengendalikan diri anda sehingga tidak berpaling dari Allah? Allah berfirman, “Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak tersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka” (QS. An-Nisa: 108)
3. Menjamin masuk surga. Coba anda ingat-ingat sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang mengikuti nasehatku kemudian menjamin (anggota tubuh) yang terletak diantara dua kumis dan (anggota tubuh) yang terletak diantara pangkal kedua kaki (tidak terjerumus dalam dosa), niscaya baginya akan mendapat jaminan surga” (HR.Bukhari)
4. Lindungi diri anda agar tidak terjerumus dalam dosa dengan :
• Memperbanyak puasa
• Memperbanyak shalat
• Menundukkan pandangan
• Menghindari majelis orang fasik
• Menjauhi perkara yang membangkitkan nafsu
• Senantiasa berdzikir, berdoa, bertaubat
• Jangan putus asa mengharapkan rahmat Allah
• Mulai mengatur rencana menikah, dan ini diperlukan kesungguhan dengan belajar secepatnya agar anda mendapatkan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

Cara Kedua :

  • 1. Jauhi gambar atau khayalan tentang kenikmatan seksual, dan segera alihkan dengan kebaikan, seperti ambil air wudlu, lalu istighfar 21 kali tahan nafas.
  • 2. Ingatlah ketika anda ingin melakukan onani, sesungguhnya ketika itu yang muncul adalah kebinatangan anda. Kalau anda sedang onani, lalu Allah mencabut nyawa anda bagaimana?
  • 3. Berpuasalah, karena puasa itu salah satu elemen yang bisa mengurangi syahwat anda, dan membuang keinginan onani anda.
  • 4. Ingatlah bahwa onani hanyalah upaya untuk menumpuk penyesalan demi penyesalan, dan membuat anda tidak pernah percaya diri.
  • 5. Lakukan olah raga yang rutin.
  • 6. Onani diperkenankan hanya dalam keadaan superdarurat.Yaitu manakala anda tidak onani, anda malah berzina ketika itu. Keadaan darurat, sesungguhnya tetap dosa, tetapi demi menghindari dosa lebih besar. Karena darurat tidak boleh untuk kebiasaan.

Kedua cara diatas bisa dipakai untuk menghindari onani. Semoga berguna..

Wassalamu’alaikum..

Sumber :

Cara Menghindari Onani

http://www.sufinews.com

November 16, 2009 Posted by | Islam, Pikiran, Tips | 18 Komentar