Hidayah-18

Hidayah itu datang setelah 18 tahun lewat

Mahmoud Ahmadinejad : Presiden Paling Teladan dan Termiskin di Dunia

Semoga ini menjadi bahan renungan kita, terutama orang kalangan atas pejabat dan menteri!!

Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya:

“Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?”
Jawabnya: “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
“Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”

Berikut adalah gambaran Ahmadinejad yang belum tentu orang ketahui, dan pastiyang membuat orang ternganga dan terheran-heran :

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan
Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu
kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP,
lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler
untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya
dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya,
arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana
dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi,
sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977,
sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran.
Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.

6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya.
Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis,
belum lagi secara minyak dan pertahanan.
Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan;
roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira,
ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan,
ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya,
ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan,
dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan.
Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi,
atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar
karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.
Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?
Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi.
Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut,
kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.

12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka

13. Bahkan ketika suara azan berkumandang,
ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa

14. baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. Berikut dokumentasi pernikahan Putra Seorang Presiden

sebegitu sederhanakah dia?


 

 

Pertanyaanya sekarang, kapankah Indonesia punya Pemerintah dan Presiden seperti Ahmadinejad?

Wallahualam bissowab..

November 20, 2009 Posted by | Berita, Islam, Kisah Hidup, Pandangan Islam, Pikiran | 3 Komentar

Jangan terlalu macam-macam memohon pada Allah

Innamal a’malu binniat, segala sesuatu (aktivitas) berdasarkan niatnya. Dalam contoh di masa Rasulullah, orang yang berniat hijrah karena wanita, maka wanita jugakah yang dia dapat, sedangkan pahala dari Allah tidak akan didapatnya.
Begitu juga ibadah kita, misalnya shalat, dalam doa iftitah, kita berikrar, shalatku, hidupku dan matiku hanya untuk … Allah semata, nah kalo kita mengharapkan yang lain misalnya kesehatan, keselamatan berarti itu untuk selain Allah. Dalam kajian-kajian sufi, ini yang disebut dgn syirik khafi (sirik kecil).
Memang sering kita mendengar puasa itu menyehatkan badan, shalat itu membawa keselamatan, nah mau tidak mau kadang muncul dalam pikiran kita niat itu.
Memang sulit untuk menghindarkan hal tersebut, tetapi coba ditanamkan dalam diri kita bahwa semua itu (kesehatan, keselamatan bahkan surga) adalah anugerah Allah, tapi bukan tujuan kita, terserah Allah saja mau diapakan kita ini.
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS 18:110)

Kesimpulan ?
Coba pada saat sehabis sholat kita berdo’a jangan terlalu memohon macam-macam pada Allah. hidup Dia yang mengatur. Biarlah hidup berjalan mengalir dengan air sesuai yang Allah tentukan kepada kita. karena Allah lah yang menentukan seluruh hidup mahluk-Nya.

Wallahu’alam bissowab…

Wassalammu’alaikum…..

November 19, 2009 Posted by | Islam, Pandangan Islam, Pikiran | 2 Komentar

Dia

Dia…

telah kehilangan jati dirinya sebagai muslimah

setelah sebelumnya berada di bawah kibaran bendera dakwah

memekikkan slogan anti kebodohan

berbusana santun, berjilbab besar

ternyata dia rapuh…..

betapa mudahnya jerat setan berkedok asmara menipunya

merengut hati, jiwa dan raganya tanpa merasa kehilangan

menjadi bejat, laknat dan maksiat

kemanakah nilai yang selama ini ditanamnya?

kemanakah moral yang dipupuknya di pesantren itu?

kemanakah etika tentang haramnya persentuhan lawan jenis itu?

Allah, mengapa dia gila!

Sekarang?

tubuhnya tercium wangi maksiat

bibirnya sudah bergores lilin merah merona

pipinya terselaput bubuk kuning dan rona-rona

bulu matanya disapu kuas dan cairan penebal

busananya semakin tidak karuan, seolah memanggil:

“look at me now”

Apakah dia pikir mempercantik fisik dapat mengobati busuk-busuk di tubuhnya yang sudah seperti sampah, sampai-sampai anjing pun malas mengendusnya!

Hanya mata yang buta yang bisa tertipu

ketika doa-doanya takkan pernah sampai ke langit

tanyalah, kenapa langit begitu pongah

Matilah kau dalam kehinaan!!

Takkan ada yang menyelamatkanmu, hanya kamu sendiri yang menentukan

Betapa aku jijik melihatmu:

mengapa kau begitu menikmati setiap jilatan api neraka di tubuhmu

 

===============

 

Perhatikan puisi diatas. Mungkin terlihat sederhana, namun jika meneliti didalamnya ada makna. Makna yang sangat dalam dan cukup memperingatkan kita. Taukah apa itu?
Yups, 5 huruf berbahaya yaitu A-S-M-A-R-A. Asmara terhadap lawan jenis dapat menyebabkan seseorang bahkan seorang muslimah yang berjilbabpun dapat berubah total. Dan kalau kita bicara ASMARA kita tidak bisa menghindari yang namanya PACARAN.  Akibat kena ASMARA bagaikan sihir pribadi seseorang dapat berubah total. Dari yang rajin ibadah jadi compang-capmping ibadahnya. Dari yang suka dzikir jadi suka smsan. Dari yang suka belajar jadi suka ngehayal pasangan zinahnya (baca=pacar). Ingat ! Bersentuhan, berpandangan, mencium wewangian, atau berduaan tanpa ada yang mengawasi karena belum menikah masuk kedalam zinah. Dan ini HARAM hukumnya.  Jadi akan lebih baik jika ukhti sekalian merapatkan barisan dan mempertebal iman, jika belum saatnya menikah lebih baik jauhi dengan yang namanya ASMARA. karena ASMARA ini sungguh berbahaya.Karena bisa merubah kepribadian dan melunturkan iman serta ibadah seorang muslim.

Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita semua..

November 18, 2009 Posted by | Islam, Pikiran | Tinggalkan komentar

Patuhi rambu-rambu Islam agar selamat dunia akhirat

November 18, 2009 Posted by | Ilmu islam, Islam, Lain-Lain, Pikiran | 2 Komentar

Orang-orang yang didoa’kan malaikat

” Allah SWT berfirman, “Sebenarnya (malaikat – malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah – perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang – orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al Anbiyaa’ 26-28) ”

Inilah orang – orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (Shahih Muslim no. 469)

3. Orang – orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang – orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu” (Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’” (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang – orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (kelangit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang – orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’” (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang – orang yang makan sahur” (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan diwaktu malam kapan saja hingga shubuh” (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

DiRangkum dari Buku Orang – orang yang Didoakan Malaikat,

Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005
Wallahu’alam..
… semga bermanfaat teman, amin.

November 17, 2009 Posted by | Bacaan Sholat, Ilmu islam, Islam, Lain-Lain | 2 Komentar

Setiap perkataan adalah do’a

Kata orang “Mulutmu Harimaumu, yang akan menerkammu”.
Rasulullah Shallallahu’alaihiws allam bersabda:” Yang dikatakan muslim itu adalah manusia selamat dari bahaya lidah dan tangannya”.
Imam Ali Radhiallhu’anhu berkata:”Hati yang jahat terletak pada mulutnya, dan mulut yang baik, terletak pada hatinya”.

Terkadang kita sebagai manusia yang penuh dengan segala kekurangan dan kelebihan, akan selalu dihadapi dengan segala macam problematika kehidupan.Terkadang kita menghadapi berbagai benturan yang sama sekali kehadirannya tidak diundang dan tidak terbersit dalam pikiran kita, dimana segala yang terjadi diluar prediksi kita sebelumnya.

Disaat kita sedang menyupir mobil kita , tiba-tiba ditengah jalan ada saja mobil yang menyecocos, hal ini akan menimbulkan rasa sakit dihati kita, maka seringnya terjadi keluar kata-kata yang kurang enak kedengaran sama sekali ditelinga siapa saja mendengarnya, cacian makian akan keluar dari mulut kita dari lidah kita yang katanya tidak bertulang itu.

Ketika seorang ibu, melihat kenakalan anak-anaknya, tanpa disadari juga keluar kata-kata yang sama sekali seharusnya hal itu tidak pantas dikeluarkan dari mulut seorang ibu terhadap anaknya:” Anak sialan, anak kurang ajar, anak tak tau diuntung, bodoh..dsbnya…”, seorang ibu kurang menyadari akan sabda Rasulullah :”
Kullu kalam addu’a, setiap perkataan itu adalah merupakan do’a”.(Astagfirullaha ladziim, semoga kita bertaubat bila hal ini terlanjur kita keluarkan disaat-saat emosi kita datang).

Disaat seorang istri atau suami merasa disakiti pasangannya, tanpa disadari akan keluar cacian makian, baik kepada pasangannya, ataupun musuhnya, semua itu keluar dengan perasaan emosi yang amat sangat, tanpa kita bisa menyadari, dan berusaha mencoba melatih diri kita untuk bisa menahan emosi, karena, Rasulullah bersabda : “ Bukanlah dikatakan berani bagi mereka yang dapat mengalahkan musuhnya, (yang bisa merasa memang atas sebuah pertikaian, perkelahian) ,Yang dikatakan berani itu adalah mereka yang bisa menahan dirinya ketika dalam keadaan marah”.

Kita jarang, atau kurang atau bahkan sama sekali tidak menyadari bahwa yang dikatakan sabar atas segala musibah adalah mereka yang bisa bersabar disaat menghadapi problema pertama sekali datang, bukan setelah itu. Hal ini dapat kita lihat dari sebuah hadits, dari cerita seorang ibu yang menghadapi musibah akan kematian keluarganya, saat itu Rasulullah memberikannya nasihat agar bersabar, apa kata perempuan itu pada Rasulullah, :” Anda tidak tau apa-apa”, setelah rasulullah menghilang, diberitahukanlah kepada [perempuan itu bahwa yang menegurnya tadi adalah Rasulullah, dan ia datang kepada Rasulullah, apa jawab Rasulullah:”Sesungguhnya dinamakan kesabaran itu adalah sabar ketika menghadapi goncangan yang pertama sekali.”

November 17, 2009 Posted by | Ilmu islam, Islam, Pikiran | Tinggalkan komentar

Etika berdebat dalam Islam?

Pertanyaan ada sudah terjawab dalam Firman Allah QS.16 An Nahl :125)
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Sepanas apapun perdebatan, selama itu disampaikan dengan himah, saling menghargai pendapat orang lain, serta berpatokan pada argumen reasonable, insyaAllah hal tersebut dibenarkan dalam Islam.

Syarat mutlak yang harus dipenuhi dari sebuah perdebatan adalah :
Pertama, mereka yang berdebat haruslah orang-orang berilmu. Ini untuk mengindari debat kusir yang tidak jelas ujung pangkalnya.

Kedua, audience yang hadirpun harus memiliki kapasitas keilmuan yang cukup sehingga mereka mengerti dan tidak akan salah menafsirkan materi yang diperdebatkan.

Jadi, Kunci utama perdebatan yang sehat dan Islami adalah harus didasarkan pada ilmu dan disampaikan dengan bijak. Wallahu’alam

Sumber : http://www.percikaniman.org/tanya_jawab_aam.php?cID=144

November 16, 2009 Posted by | Ilmu islam, Islam, Pandangan Islam, Pikiran | Tinggalkan komentar

Ayat dan Hadist yang menjadi pertimbangan orang yang sedang berpacaran

taarufkerenyn4Insya Allah jadi pertimbangan bagi orang yang sedang berpacaran.

*) Al Qur’an

1. Al-Ahzab ayat 53:

“Dan jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (kebutuhan) kepada mereka (istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka mintalah dari balik hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu kalian dan kalbu mereka.”

2. Al-Isra`: 32

“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.”

3. An-Nur ayat 30:

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

4. An-Nur ayat 31:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung

5. Al-Ahzab: 32

“Maka janganlah kalian (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berbicara dengan suara yang lembut, sehingga lelaki yang memiliki penyakit dalam kalbunya menjadi tergoda dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf (baik).”

6. Al Ahzab : 53.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya)[1228], tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.”

*) Hadist

1. “Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (kehancuran) Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)

2. “Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma)

3. “Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita.” Seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata: “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami? ” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mereka adalah kebinasaan.” (Muttafaq ‘alaih, dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu)

4. “Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu‘Abbas.R.A)

5. “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)

6. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”

7. “Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226)

8. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak. Demi Allah, tidak pernah sama sekali tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuh tangan wanita (selain mahramnya), melainkan beliau membai’at mereka dengan ucapan (tanpa jabat tangan).” (HR. Muslim)

9. Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda: ‘Palingkan pandanganmu’.”

10. ” Janganlah kalian masuk ke tempat wanita. ‘Lalu seseorang dari kaum Anshar berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai ipar?’. Beliau menjawab, “Ipar itu maut (menyendiri dengannya bagaikan bertemu dengan kematian)”. (Hadits Riwayat Muttafaqun ‘alaih)

11. Ath-Thabrany mentakhrij sebuah hadits. “Janganlah kamu sekalian berkhalwat dengan wanita. Demi diriku yang ada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita melainkan syetan akan masuk di antara keduanya. Lebih baik seorang laki-laki berdekatan dengan babi yang berlumuran tanah liat atau lumpur daripada dia mendekatkan bahunya ke bahu wanita yang tidak halal baginya”.

Kesimpulan : pacar=partner zina=teman bermaksiat=pendamping ke neraka.

Lalu gimana dong mengenali pasangan kalau ga pacaran? ntar malah cepet cerai.

Bah, sensitif kali kau ini [batak mode : on] hehe…

Islam adalah agama yang sempurna. Untuk masalah Jodoh dan mengenali pasangan udah ada yang namanya Ta’Aruf. Untuk lebih jelasnya tentang tata apa itu Ta’Aruf dan tata caranya silahkan klik disini.

Dengan Ta’Aruf, menemukan pasangan lebih aman. Dan Insya Allah akan lebih langgeng dan menghindarkan kita dari perselisihan daripada pacaran. Karena yang kita lakukan dengan Ta’Aruf sejatinya adalah karena Allah Ta’ala. Bukan karena nafsu seperti pacaran.

Seperti yang tertulis di dalam Al-Qur’an

wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS An Nur:26)

Namun tiada paksaan didalam Islam. Jika mau tetep pacaran, ya silahkan. Tapi dosa tanggung sendiri :).

tapi kalau anda mau tetep pacaran, itu berarti anda lebih mementingkan nafsu duniawi sesaat.

“Saya pacaran bukan karena nafsu, tapi karena saya sayang”. Itu namane munafik. Mana ada pacaran sekarang yang jauh dari kata-kata mesra, pandang-pandangan, sampai mencium wewangian yang berlebihan sehingga menimbulkan zinah qalbu. wehehehe… 😀

Semoga menjadi bahan pertimbangan ya…

Wassalam…

November 16, 2009 Posted by | Ilmu islam, Islam, Pandangan Islam, Pikiran | 2 Komentar

Cara menghilangkan sifat egois

Pribadi egois adalah pribadi yang melihat segala sesuatu dari kacamatanya. Ia tidak bisa memahami pikiran orang, perasaan orang, dan selalu menuntut orang untuk mengikuti pendapatnya. Pribadi egois juga pribadi yang mementingkan dirinya sendiri, dia tidak bisa mempertimbangkan kebutuhan orang, senantiasa mengedepankan kebutuhannya di atas kebutuhan orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa pribadi yang egois adalah pribadi yang susah sekali untuk tulus, sebab ujung-ujungnya untuk kepentingannya sendiri.

Ada beberapa tips untuk menghilangkan sifat egois:
1. Selalu positive thinking pada orang lain, jangan biarkan pikiran negatif masuk kepikiranmu.
2. Jangan suka membanding-bandingkan diri kamu dengan orang lain.
3. Kembangkan empati kamu terhadap orang lain.
4. Kembangkan sikap melayani dan mendahulukan kepentingan orang lain.
5. Senyum dunkz!

Menjadi egois adalah penting. Namun, jangan jadikan egois sebagai sifatmu, gunakan egois seperlunya saja. OK?!

Sekali lagi, semua kembali ke diri kita masing-masing. Dan jangan lupa berdo’a kepada Allah agar hati kita dapat di kontrol dan kita selalu diberikan hidayah-Nya. Karena hanya Allah yang dapat membolak-balikkan perasaan manusia.

Wassalamu’alaikum..

sumber : http://velzfreedom.blogspot.com/2008/11/menghilangkan-sifat-egois.html

November 16, 2009 Posted by | Islam, Pikiran, Tips | 10 Komentar

Cara menghindari Onani/Mastrubasi

Onani adalah perbuatan yang disebabkan oleh pengaruh dari hal-hal yang bisa membangkitkan syawat seperti foto, video, pakaian ketat, ataupun sebagainya terhadap lawan jenis. Kita harus menghindari ini agar tidak merusak ibadah kita. Karena onani itu hukumnya dosa.

Ada banyak cara untuk menghindari onani/mastrubasi.

Berikut ada dua cara yang saya dapat dari beberapa blog yang bisa kalian pakai untuk menghindari onani.

Cara Pertama :

1. Memanage diri anda sebaik mungkin, dan tentukan tujuan hidup anda.
2. Selalu ingat firman Allah, “Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?” (QS. Al-Alaq: 14). Coba pusatkan pikiran anda menyaksikan hal-hal yang bisa mengunci diri anda supaya tidak melakukan onani. Apakah anda sudah dapat mengendalikan diri anda sehingga tidak berpaling dari Allah? Allah berfirman, “Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak tersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka” (QS. An-Nisa: 108)
3. Menjamin masuk surga. Coba anda ingat-ingat sabda Rasulullah, “Barangsiapa yang mengikuti nasehatku kemudian menjamin (anggota tubuh) yang terletak diantara dua kumis dan (anggota tubuh) yang terletak diantara pangkal kedua kaki (tidak terjerumus dalam dosa), niscaya baginya akan mendapat jaminan surga” (HR.Bukhari)
4. Lindungi diri anda agar tidak terjerumus dalam dosa dengan :
• Memperbanyak puasa
• Memperbanyak shalat
• Menundukkan pandangan
• Menghindari majelis orang fasik
• Menjauhi perkara yang membangkitkan nafsu
• Senantiasa berdzikir, berdoa, bertaubat
• Jangan putus asa mengharapkan rahmat Allah
• Mulai mengatur rencana menikah, dan ini diperlukan kesungguhan dengan belajar secepatnya agar anda mendapatkan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

Cara Kedua :

  • 1. Jauhi gambar atau khayalan tentang kenikmatan seksual, dan segera alihkan dengan kebaikan, seperti ambil air wudlu, lalu istighfar 21 kali tahan nafas.
  • 2. Ingatlah ketika anda ingin melakukan onani, sesungguhnya ketika itu yang muncul adalah kebinatangan anda. Kalau anda sedang onani, lalu Allah mencabut nyawa anda bagaimana?
  • 3. Berpuasalah, karena puasa itu salah satu elemen yang bisa mengurangi syahwat anda, dan membuang keinginan onani anda.
  • 4. Ingatlah bahwa onani hanyalah upaya untuk menumpuk penyesalan demi penyesalan, dan membuat anda tidak pernah percaya diri.
  • 5. Lakukan olah raga yang rutin.
  • 6. Onani diperkenankan hanya dalam keadaan superdarurat.Yaitu manakala anda tidak onani, anda malah berzina ketika itu. Keadaan darurat, sesungguhnya tetap dosa, tetapi demi menghindari dosa lebih besar. Karena darurat tidak boleh untuk kebiasaan.

Kedua cara diatas bisa dipakai untuk menghindari onani. Semoga berguna..

Wassalamu’alaikum..

Sumber :

Cara Menghindari Onani

http://www.sufinews.com

November 16, 2009 Posted by | Islam, Pikiran, Tips | 18 Komentar